probouut

Just another WordPress.com site

Menciptakan Mahasiswa Kreatif

pada Februari 23, 2012

“MAHASISWA harus kreatif, jangan menunggu. Mahasiswa yang harus mencari, jangan hanya meminta,” kata Rektor Universitas Bandar lampung (UBL)  Yusuf Barusman, ketika berbincang dengan tim redaksi Dunia Kampus, Selasa (5-11) siang.

Dia mengungkapkan kesempatan mengenyam pendidikan hingga S-1 di Indonesia sangat kecil. Dari usia produktif 19—24 tahun, hanya 9 dari 100 orang yang bisa mengenyam pendidikan hingga bangku perguruan tinggi. Bahkan indeks pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara lain sangat rendah hanya berkisar 18%.

 

Menurutnya, untuk menjadi mahasiswa sukses, tak cukup dengan fasilitas saja, tetapi juga harus diimbangi dengan minat dan semangat dari dalam individu masing-masing. Jika tidak ada kemauan yang kuat, fasilitas secanggih apa pun tak akan ada artinya.

 

Oleh kerena itu, UBL yang menjadi pionir dalam dunia pendidikan di Lampung terus berusaha menjembatani kebutuhan mahasiswa dengan berbagai fasiltas.

 

Yang terbaru, UBL menyediakan laboratorium fotografi yang berada di bawah Prodi Ilmu Komunikasi untuk dimanfaatkan seluruh mahasiswa menyalurkan bakatnya dalam bidang fotografi.

 

“Saya rasa untuk wilayah Sumbagsel, hanya UBL yang memiliki laboratorium fotografi terbesar dan dikelola secara profesional dengan menempatkan tenaga ahli di bidangnya. Ini menjadi kelebihan kita untuk bisa menghasilkan tenaga ahli. Hal ini sejalan dengan visi ilmu komunikasi, yakni mencetak generasi muda kreatif siap pakai di tengah pesatnya perkembangan dunia serta maraknya peminat prodi ini,’’ kata Rektor.

 

Laboratorium yang diresmikan awal Desember 2011 ini juga dikhususkan agar mahasiswa memiliki keterampilan lebih di bidang fotografi. Selain itu, diharapkan UBL mampu memiliki poin lebih dibandingkan kampus lain yang belum mampu menciptakan lab base learning. Lab based learning adalah pembelajaran berdasarkan kenyataan. UBL mengharapkan mahasiswanya tidak hanya pintar dalam berteori, tetapi dalam prakteknya pun memiliki keterampilan yang sama.

 

Penambahan fasilitas ini tidak terlepas dari kebutuhan pangsa pasar akan tenaga ahli dalam bidang ilmu komunikasi yang semakin tinggi. “Saya memprediksikan kebutuhan akan tenaga-tenaga profesional di bidang komunikasi akan sangat tinggi. Oleh karena itulah, UBL berkepentingan untuk memberikan kontribusi dengan membentuk Prodi Ilmu Komunikasi,” ujarnya.

http://lampungpost.com/dunia-kampus/17918-menciptakan-mahasiswa-kreatif.html

 


Tinggalkan komentar